Assalamualaikum Wr. Wb.

Rabu (24/1/2018) SMA Plus PGRI Cibinong mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara dilaksanakan di lapangan SMA PLUS PGRI 1 Cibinong. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh lapisan warga SMA PLUS PGRI 1 Cibinong seperti unsur pimpinan, dewan guru, karyawan dan unsur operasional sekolah serta para murid-murid. Guru-guru dan beberapa perwakilan murid SMK Plus Pelita Nusantara turut hadir memeriahkan acara tersebut.

Acara Maulid Nabi Muhammad SAW diawali dengan penampilan yang dipersembahkan oleh siswa-siswi dan beberapa guru dari SMA Plus PGRI Cibinong. Adapun acara-acara tersebut seperti hadroh dan marawis serta tadarus. Setelah tadarus selesai, acara dilanjutkan dengan tausiyah dari ustad Abdul Rahman yang bertemakan tentang akhlak, cara berpenampilan, dan etika kepada orang yang lebih tua. Cara penyampaian ustad Abdul Rahman yang penuh dengan humor, membuat tausiyah tidak membuat jenuh.

Untuk membentuk karakter remaja islami yang cerdas, mandiri, tangguh, berakhlakul karimah, amanah, dan tawaduk tidak hanya dilakukan melalui pendidikan formal seperti di sekolah atau pesantren. Pendidikan dan penanaman nilai-nilai islami justru dimulai dari lingkungan keluarga. Dalam hal ini orang tua memikul tanggung jawab dan peran utama mendidik anak. Orang tualah yang menentukan mau dijadikan seperti apa dan diarahkan ke mana jalan hidup anak.

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  “Setiap (anak) yang dilahirkan (pasti) dilahirkan di atas fitrah, kedua orang tuanyalah yang membuat dia jadi Yahudi atau Nasrani atau Majusi” (HR. Abu Hurairah). Hadist ini menekankan pentingnya tugas orang tua dalam mengawali pendidikan pada anaknya. Orang tua mesti mengenalkan Islam secara dini, karena dengan memeluk agama Islam dan menjalankan syariat dengan benar akan menjadi benteng sekaligus penyelamat bagi hidupnya, baik di dunia maupun di akherat.

Allah Ta ‘ala berfirman: “Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anaknya, demikian pula Yaqub. (Ibrahim berkata): ‘Hai anak-anakku, Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam.” (QS. Al-Baqarah: 132). Selanjutnya keyakinan pada agama Islam ini dikuatkan dengan pelajaran tauhid, yakni penghambaan dan penyerahan diri kepada Allah SWT.

Allah Azza Wa Jalla berfirman: “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” (QS. Al-An’am: 162-163). “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetaphan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36).

Setelah pelajaran tauhid ini tertanam kuat pada diri sang anak, barulah kemudian diajarkan tentang akhlak, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan segala hal yang menyangkut kehidupan di dunia. Mengenai pendidikan akhlak ini kita bisa mencari referensi pada akhlak dan kepribadian Rasulullah saw. Karena Nabi Muhammad saw adalah sebaik-baik manusia di muka bumi ini. Pada dirinya terdapat uswatun hasanah (suri tauladan yang baik).

Berikutnya adalah tentang berpenampilan di mana sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai karena pakaian sopan dan menutup aurat adalah cermin seseorang itu muslim sebenarnya. Islam tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau di luar ibadah. Islam hanya menetapkan bahwa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim.

Mengapa berjilbab bagi wanita muslim diwajibkan oleh Allah swt ? Karena dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah aurat bagi wanita dan diperintah kan oleh Allah untuk menutupinya. Aurat wanita dapat mengundang kemaksiatan bagi orang yang melihatnya, menutup auratpun dapat menghindarkan wanita dari kedzaliman orang lain. Selain daripada itu, bisa mengangkat derajat dan martabat wanita di mata Allah maupun masyarakat.

Dalam beberapa hadist telah jelas sangat dilarang bermegah – megahan membangga – banggakan barang yang dikenakan, Allah SWT sangat membenci orang yang sombong bisa dipikirkan dan ditelaah dalam-dalam, Allah saja pemilik semesta alam tidak pernah sombong kepada Makhluknya.

Surat Al a’raf ayat 26 menjelaskan bahwa Allah menurunkan pakaian yang baik untuk menutup aurat dan menghindarkan Manusia dari zalim terhadap dirinya dan orang lain. Yang artinya : Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutup auratmu dan untuk perhiasan bagimu’tetapi pakaian takwa itulah yang lebih baik demikianlah sebagai tanda-tanda Allah’mudah-mudahan ingat.(al-A’raf: 26).

Berikutnya adalah bagaimana etika dengan orang yang lebih tua. Peranan bersalaman boleh dikatakan sebagai satu penghormatan atau tanda kemesraan antara individu dengan yang lain ketika mereka bertemu. Maka eloklah kedua-duanya bersalaman atau berjabat tangan kerana perbuatan itu akan membuahkan kemesraan dan kasih sayang, perkenalan dan persahabatan serta mendapat ganjaran pahala yang besar di sisi Allah ke atas hamba-Nya. Ini berdasarkan dalil yang telah ditegaskan oleh Rasulullah dengan sabdanya: ‘Sesungguhnya seorang muslim itu apabila bertemu saudaranya lalu bersalaman oleh kedua duanya, maka gugurlah dosa mereka sepertimana berguguran daun dari pokok yang kering ditiup angin kencang, melainkan kedua duanya
diampunkan segala dosa mereka walaupun banyak seperti buih di lautan.’ (Riwayat Thibrani)